Foto copy life

Assalamualaikum.
"Foto copy Life"

Bagi sebagian orang, hari ahad malam adalah waktu yang menandakan bahwa akhir pekan sudah selesai, liburan telah habis, besok senin pagi..aktivitas kerja rutin akan dimulai kembali. Namun bagi sebagian orang lainnya, yang memilih menjadi pengusaha, tiada bedanya antara senin,selasa ataupun ahad..karena semuanya adalah hari libur.:-)

Ironisnya, seringkali orang berfikir seperti diatas bahwa dengan menjadi pengusaha maka akan memiliki lebih banyak waktu untuk dirinya, banyak kesempatan bersama keluarga, banyak luang melakukan hal hal yang diinginkan, namun yang terjadi sebaliknya. Setelah terjun dalam dunia usaha, waktu yang dimiliki ternyata habis semua untuk bisnis, untuk keluarga hanya sisa sisa waktu dikala sempat, apalagi aktibitas hobby dan amal sosial, agghh..rasanya tak ada waktu.

Alih alih Berbisnis yang tadi dengannya ingin bisa merasakan manisnya waktu luang, berlibur dengan keluarga kemana saja kapan saja, punya kesempatan untuk bersosialisasi dengan masyarakat lebih banyak, yang terjadi adalah sebaliknya. Kita semestinya bertanya, apakah kita telah benar benar memiliki bisnis? Ataukah bisnis yang telah memiliki kita? Apakah kita telah benar benar memiliki uang dan memanfaatkannya? Ataukan uang telah memiliki kita lalu kita dimanfaatkannya? Apa yang salah.

Sebelum saya menjawab salah nya dimana,kenapa bisnis ini yang terjadi seakan akan memperbudak kita, memaksa kita bekerja siang dan malam untuknya dan meninggalkan yang lainnya. Ada cerita tentang penjual mie ayam langganan tempat biasanya saya datangi.

Konon ceritanya penjual mie ayam ini sudah berjualan kurang lebih 20an tahun. Warungnya buka jam 9 pagi dan tutup jam 10 malam, setiap hari buka kecuali minggu. Sejak awal buka,tempatnya tidak pernah pindah. Langganannya banyak, termasuk saya tentunya.

Orang yang buka usaha dengan type seperti penjual mie ayam ini ada banyak dimana mana. Usahanya sudah berusia belasan atau puluhan tahun, yang jaga toko adalah si bapak,dibantu oleh istrinya dan juga anaknya, langganannya banyak hanya sayang usahanya begitu begitu saja. Dengan waktu usaha yang sudah lama, usahanya tetap kecil, semuanya dia yang melakukan dari a-z, usahanya adalah dirinya, tanpa dirinya,usahanya tak akan jalan, sangat bergantung pada dirinya si pemilik.

Bisa jadi kita adalah type pengusaha mie ayam,dimaan bisnis tidak akan berjalan jika tidak kita tangani. Apa yang salah?

Salahnya pengusaha type mie ayam ini adalah karena hanya fokus pada profit, hanya memikirkan bagaimana agar bisa memperoleh laba. Belum berfikir bagaimana membangun bisnis sesungguhnya, dengan sistem yang bekerja. Pengusaha type mie ayam yang sudah buka usaha 30 tahun, adalah pengusaha yang belajar berbisnis hanya sekali, lalu diulangi selama 30tahun, tidak belajar, hidupnya seperti foto copy, hanya diulang ulang, yang dia tahu hanya itu saja, tidak ada yang lain. Itulah sebab mengapa sebagian pengusaha selalu dimiliki oleh bisnisnya, bukan pemilik bisnisnya.

Ingat, bisnis itu definisinya adalah usaha yang menguntungkan, yang berjalan meskipun tanpa dirimu (pemilik) didalamnya (on bisnis). Jika pemilik harus bekerja supaya bisnisnya bekerja (in bisnis) maka sejatinya ini belum kita sebut bisnis.

Jangan berhenti fokus anda hanya pada laba, pekerjaan terpenting kita sebagai pemilik bisnis adalah membangun bisnis, bukan menjalankan bisnis. Pekerjaan sejati pebisnis adalah mengembangkan bisnis, belajar untuk meningkatkan kapasitasnya, dan membuat sistem yang bekerja dan memastikan segala sesuatu bekerja sebagaimana mestinya.

Selamat berbisnis.
Fitra Jaya Saleh.

Komentar